Wednesday 29 February 2012

:)

"I now pronounce you man and wife. Son, you may kiss your bride."

New adventure, New life, New people


Ini adalah malam kedua saya berada di kamar kost baru saya di daerah Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Ya memang, daerah ini lumayan terkenal karena ada lagunya, “Gang Kelinci”. Saya sih lupa siapa yang pertama menyanyikan lagu itu, hanya ingat Agnes Monica lah yang mengenalkan lagu itu kepada saya di acara lagu anak Tralala Trilili. Kawasan ini merupakan kawasan multikultural, yaitu berbagai etnis dan budaya menyatu disini. Ada China, India (Tamil), Jawa, Sunda, Padang, dan penduduk asli Betawi. Namun, memang suku Tionghoa mendominasi disini. 

Tidak mudah memang, melakukan suatu perpindahan. Yang kita lihat, itu hanya bungkusnya saja. Nampak semua fase seperti Honeymoon Period, walaupun saya lebih suka Honeymoon On Ice hehe. Ternyata tidak. Setiap orang yang pernah pindah karena suatu hal, pasti mengalami perasaan yang campur aduk. Pasti muncul pertanyaan dalam batinnya, seperti “Kok seperti ini ya?”, “Kok berbeda ya?”, “Kalau mau beli makan kemana ya?”, “Apakah disini aman?”, “Apakah perilaku saya diterima disni?”. Banyak sekali kemelut pertanyaan yang seperti itu. Ya, setidaknya berdasarkan  pengalaman saya. 

Katanya, orang pandai adalah orang yang mampu beradaptasi dengan cepat. Entah saya dalam kategori itu apa bukan. Tentunya, ini bukan kali pertama saya merasakan pindah seperti ini. Pertama kali waktu itu, ketika saya pindah dari Serang ke Bandung untuk mengejar studi S1 saya. Jadi teringat dimana saya hanya bisa menangis ketika ingat adik- adik saya di rumah, Ibu, Bapak, dan lingkungan rumah saya. Merupakan hari- hari pertama yang amat berat, mengingat belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya. Dan itu mengajarkan kepada saya bahwa sangat berartinya rumah dan keluarga di dalamnya. Betapa nyaman luar biasa bisa berada di tengah- tengah mereka. Dan rasa itu meruntuhkan dinding ke-idealisme-an saya di masa- masa beranjak dewasa yang sempat ingin meninggalkan rumah karena merasa tidak bebas. Namun, perlahan saya bisa menyesuaikan diri, dengan lingkungan sekitar, dengan budaya yang berbeda, bahasa, makanan, dan sebagainya. Sampai ketika saya ingin bertahan di Bandung. Merasa betah disana. 

Namun, saya harus meninggalkan Bandung. Tempat dimana saya menimba ilmu, berbagi tawa dan duka, semuanya. Bandung terlalu indah buat saya untuk dilupakan begitu saja, ribuan cerita tertinggal disana dan terbawa kesini.  Musik, padang rumput, sejuk, temaram, rindang, burung- burung kertas, sangat romantis. Yes, Bandung is my nest. And I must leave it (soon). 

Mungkin harus seperti ini. Hidup harus dihadapi, jangan diratapi. Seperti yang ada dalam pemahaman saya, “Jangan betah di zona aman!”, “Zona aman= zona bosan”. So many things out there on earth to be learnt. Walau tidak mudah, saya akan terus berusaha, menjalani setiap detiknya, terus bersyukur dan bersyukur, maka rasa bahagia akan seketika menjalar ke seluruh pembuluh darah. Apa sih yang engga buat mimpi? 

For our togetherness, for our laugh, for our future. 
 
“Some men are just in pursuit of a better life, others want shortcut. New adventure, new life, new people” – Love Begins

Sunday 26 February 2012

A Crush and A True Love

"It's different between having a crush and being a true love"
 -Love Begins-


I was in a crush, perhaps.

Enemy and Ally.


There are two sides in you, yourself. Don’t follow the one that drives you to the bad things because it’s your enemy. Just listen and do what another says and supports in every good thing because it’s your ally.

Monday 20 February 2012

Yes, It's True.

If you never try, you'll never know.

Coldplay- Fix You

On the Contrary

Apakah dua sistem yang sangat berbeda tidak bisa berjalan secara beriringan?

Just in Case


Regardless of everything, I love this picture. :)