Tuesday 31 May 2011

This Paradise

Can you neglect the beauty of it?
I can't surely.




I want to be there.
Take me there in the middle of it.
I will run through.
I will smell every inch of the seeds.
I sleep there.
And when I wake up, hope it's not a fake.

Percaya Tidak Percaya

Dia tak kunjung berbicara
sudah berjam- jam lamanya
membuat saya kecewa
apa yang dia tunggu sebenarnya

Saturday 28 May 2011

G

I need accompaniment tonight. I'm sure. I'm GALAU and it's GEULEUH.

GOSH!!!

It's untold, it's hidden, and it's damn startling!!!

Friday 27 May 2011

Love Them Heaps and Heaps


Kemarin (24 Mei) adalah hari yang sangat berarti buat gue. Sangat berarti. Gue berhasil melewati ujian yang sangat menyita pikiran, otak, tenaga, duit, semuanya, sampai- sampai hidup gue gak beraturan begini selama seminggu terakhir. Ujian yang membuat gue merinding disko 3 malem 7 hari. Ujian PLP, namanya. Setelah 3 bulan mengajar, akhirnya ujian juga gue. Sebenernya, ujiannya itu kayak ngajar sehari- hari aja cuma yang bikin ribet adalah perangkatnya itu, harus tanda tangan ini lah, laporan sebagreg kudu dilengkapin, RPP, bebenjit lah sagala rupa. Huh! Dan hari H datang juga, hari yang takutin plus yang dinanti, cepetlah ujian biar cepet plooong. Hari itu adalah hari dimana baju gue lebih rapi daripada biasanya, parfum gue di batas ambang kewajaran, muka gue lebih menor, bulu mata gue lebih lentik beberapa derajat, bibir gue lebih mengilap kayak abis makan bakwan 2 biji, sepatu gue lebih bersinar bagaikan mutiara hitam. Pokonya hari itu gue ciptakan agar mood gue sangat- sangat bagus dan memang spesial seperti martabak tipis kering keju.
Semuanya sudah rapi, beres, tinggal prak tampilny aja. RPP, lembar penilaian, konsumsi sudah terkendali. Operator in focus pun udah gue hubungi. Sip deh.Ternyata gak semulus itu sodara- sodara, pas gue masuk ke kelas pas jam istirahat, anak- anak masih pada sibuk dengan tugas melukis mereka yang lo tau sendiri lah property lukis kayak gimana, masih berantakan banget itu cat lukis, kuas, gambar- gambar dan mereka juga pada masih asyik menyelesaikan lukisannya. Gue menyuruh mereka untuk menyudahi atau menunda sejenak keasyikan mereka untuk beres- beres kelas karena sebentar lagi gue beraksi dan kepala sekolah yang notabene pengajar bahasa inggris dan pecinta kebersihan sangat ingin sekali melihat gue beraksi. Anak- anak masih gak ngegubris, masih ada aja yang kekantin, keluar kesana kemari. Gue sibuk mencari sang operator in focus pergi ke lantai 3 juga gak ada. Haduh gue panik banget. Apalagi begitu tau dosen tetap (dosen dari kampus) gue udah dateng dan in focus belum terpasang juga. Untung Ibu Aam (Dosen Luar Biasa, guru bahasa inggris yang beneran) baik banget, beliau nelpon si operator in focus itu dan Alhamdulillah ada. Tapi tetep gue yang ngegotong- gotong itu in focus dan berteriak dengan lantang, “Ini saya serius, dosen saya sudah datang! Jadi cepat tolong rapihkan kelasnya!!!” Baru tuh anak- anak pada ngibrit, seliweran beresin papan catur, helm- helm yang pada berjejer. Sampe kepala sekolah, dosen tetap, dan dosen luar biasa sudah duduk rapi begitu pun anak- anak yang udah siap mau nerima pelajaran ujian, in focus dan laptop gue belom kepasang juga. Haduh keringat mengucur derasss soalnya laptop gue rada gak soulmate sama in focus, ditambah kemaren- kemaren lagi ngambek nih si blacky. Gue suruh panggil lagi tuh si operator untung belom jauh, selidik punya selidik ternyata itu belom klop banget plugging-nya. Haduuhh. Gue mulai deh aksi gue.
Jujur, gue gak begitu deg- degan karena deg- degan gue udah terkuras ludes tadi gara- gara in focus. Masih ujian, gue lagi monitoring kerja kelompok. Anak- anak pada nanya, “Bu, deg- degan gak?”, “Miss, nervous ya?”, “Miss nilainya 4 loh!” Haduh nih bocahyah, gak bisa diajak kompromi, nanti dulu kek ngomongin itunya, masih ujian neehh. Ngeliat kepala sekolah tertawa berseri- seri begitu pula dosen tetap gue yang senyum- senyum ditambah si Ibu Aam yang sembunyi- sembunyi mengacungkan 2 jempol dari ke arah gue. Haaaahhh Alhamdulillah, sedikit ada rasa senang dan tenang yang muncul dalam hati walalupun belum selesai itu pembelajarannya. Pas pembelajaran selesai, otomatis ujian pun kelar. Alhamdulillah applause berirama seiring rasa lega yang memuncak, gak bisa dibayangin deh. Finally DONEDDDHH!!! Tapi pernyataan Ibu Aam yang bikin gue sangat terkejut banget. Beliau bilang kalo nilai gue yang di kepala sekolah ditangguhkan, gue suruh menghadap dulu. JRENG..JRENG…JRENG…waduh apaan lagi nih. Gue mikir apa salah gue tadi yah? Apa gara- gara gue nampilin gambar Bruno mars, justin bieber, katty pery, dan kawan- kawan? Haduh tetep aja resah walaupun ibu Aam bilangnya gak ada apa- apa, tenang aja kok katanya.
Sebelum membereskan property gue dan keluar kelas, gue bilang terima kasih dan maaf ke anak-anak XI IPS 2 selama kurang lebih 3 bulan hari- hari gue diisi bersama mereka. Gue pribadi sih sedih banget begitu cepat berpisah dengan mereka padahal kayak baru kemaren gue dikritik si Nata gara- gara was dan were di awal pertemuan. Gue juga nyampein maaf gue ke Gibran karena gue sering banget manggil dia dengan sebutan ‘smiling boy’ malah jarang banget manggil dengan nama aslinya. Haha. Juga gak lupa ngucapin Happy birthday ke Chadiba (25 Mei) dan Almer (21 Mei). Sebagai tanda terima kasih, gue memberi mereka beng- beng dan pulpen bertali. Yah, walaupun cuma itu yang bisa gue kasih, mereka terlihat senang dan mudah- mudahan  berguna bagi mereka. Gue sedih tapi gue gak bisa nangis. Oya, gue juga gak lupa untuk meminta  mereka memberikan kesan pesannya buat gue. Dan lucu- lucu kesan pesannya ada yang pake gambar, dan mereka emang rata- rata jago gambar. Aduh gue jadi pengen nangis gini. 


Abang Nata, Abdi, Bilal, Adith (Dodot), Afina, Almer, Andi Ulfa, Bunga, Chadiba, Derasya, Dewi Putri, Dwi, Dylan, Eko, Geazs, Fitria, Fransisca (Chika), Ghita Dwi, Gibran (Smiling Boy), Gingin, Gita Pratiwi, Indyra (Cindy), Ivana, Marta, Mirza, Monji, Nanda, Relin, Rizki Fariz, Rizkynia, Seto, Vanny, Yousup, Zul, Ihsan Kamil.
Nama- nama itu… yang membuat malam- malam begitu sibuk hanya itu membuat kalian senang belajar bahasa inggris, menunggu- nunggu untuk belajar bahasa inggris.  Terlalu melekat untuk dilepaskan…Kapan lagi kita akan bertemu dan belajar bersama….
Semoga masa depan ada di genggaman kalian…Terus belajar bahasa inggris ya...Miss Juwita kangen kalian…

NB: Ternyata pas dipanggil itu gue disuruh ngelatih anak- anak yang mau lomba, dikarantina di Jakarta. Haduh kirain apaan. Dan gue juga gak nyangka apresiasi beliau begitu bagus, jauh dari apa yang gue bayangin sebelumnya, membuat gue ingin ber-manuver di udara. Alhamdulillah terima kasih banyak ya Allah, "hadiah" ini banyak banget . *sujudsyukur
-          Namanya gak sesuai foto, itu sesuai absen hehe...

Monday 16 May 2011

Love Lemon :D

I love lemon and always! Yup, hari ini diawali dengan meminum beberapa teguk lemon juice hangat. And it feels soooo fresh! Gue juga membuat lemon tea, dan gue rasa ini lemon tea yang terenak diantara lemon tea yang pernah gue bikin. Gue lebay ya? Ah gak juga. Selain menyegarkan, lemon memang banyak manfaatnya terutama buat kesehatan. Selain penyimpan vitamin C yang banyak, lemon juga bisa melancarkan pencernaan, meluruhkan lendir, memulihkan penyembuhan pasca sakit, dan yang paling penting adalah dapat menjaga mood baik seharian. Hm…Penting tuh mengingat mood gue yang sering gonjang- ganjing ditiup ombak laut arafuru.

Pokoknya awal pagi ini seneng banget lah, entah apa yang membuatnya yang jelas bukan karena mimpi gue. Emang bener sih kata McD ‘Awali Pagi Anda dengan yang Baik’ kira- kira begitu, kalo pagi kita baik insyaAllah kesananya baik dan mudah- mudahan berjalan dengan lancar jaya.

Selamat pagi semuanya, semoga hari anda baik- baik saja!
P.S: - Eh, semalem gue mimpi ketemu Patra Big Brother, padahal kan gue sukanya Afrie ;(
- Ayo semangat kelarin laporan PLP.

Highly Desired to Come Back There

Seminggu sudah workshop itu berlalu. Dan sabtu kemaren merupakan lanjutan workshop yang ketiga. Oh my! gue pengen banget ikutan lagi. Pengen banget! Tapi mau gimana lagi ini bukan workshop yang terbuka dan bebas untuk daftar, tapi workshop yang cukup private yang datengnya juga harus pake undangan. Jadi yang dateng yang diundang, kalo gak diundang ya diusir!

Seperti apa yang udah gue bilang di posting sebelumnya mengenai workshop itu yang sangat interaktif dan penuh inspirasi yang bisa diteapkan dalam mengajar, pokoknya kalo ukuran cewek mah kece deh tuh workshop. Mungkin suasananya juga kali yah yang memang berbeda.

Semakin jelas kalau gue memang butuh suasana baru atau sesuatu yang baru. Kesempatan untuk hadir dalam workshop itu memang di tengah- tengah kesibukan PLP gue Emang saatnya gue untuk liburan sepertinya. Bosen, menjalani yang itu- itu aja. Pengen cepet2 beres PLP. Biarkan aku liburan sejenak dahulu baru berjuang lagi melawan benteng pertahanan skripsi.

Wednesday 11 May 2011

Jangar

Entah apa yang gue rasain sekarang, gak jelas banget. Gue merasa apa yah, sedih iya, seneng iya (sedikit tiba- tiba ilang), kalut iya, pokoknya kayak rujak lah. Tapi lebih ke rasa gak enaknya sih. Lieur pisan.. ..I rally wish I had ice cream now.

Sunday 8 May 2011

Seminar di BIS

‘Happy’ is the single word that successfully describes my entire feeling yesterday. Why? Why? Why? Kenapa eh kenapa sodara- sodara. Jawabannya adalah karena gue abis seminar. Hah? Seminar? How come? What so outstanding with seminar that makes me soooo happy. Happy gara-gara seminar? Ajaib! Begini, gue certain ya, seminar kali ini bedaaa banget, jauh dari apa yang ada di bayangan orang- orang kalo ngedenger kata seminar, pasti asosiasinya adalah ceramah, boring, sharing yang dibuat- buat yang lebih menjurus kepada adu argumen dan gak jarang debat kusir pun tak terelakkan. Ini cuma pendapat gue aja ya berdasarkan apa yang gue alamin.

Jadi gue diajakin sama Nury ke seminar kemaren. Kita sebenernya disuruh ngegantiin kuota-nya Teh Nida yang gak bisa dateng lantaran doi mau ngehadirin resepsi pernikahan temannya. Gue sih mau- mau aja, kesempatan gak dateng dua kali. Apalagi begitu denger kalo ini seminar tentang interactive teaching target language, siapa tau ada sesuatu yang bisa menginsirasi gue dalam mengajar di kelas. Terus ini diadaiinnya di Bandung International School dan pembicaranya adalah native, pengajar bahasa Prancis di sekolah itu sendiri. Terus yang bikin gue lebih penasaran lagi adalah peserta seminarnya dibatasin hanya samapai 30 peserta saja. Wah, it will be private and great!

Begitu masuk ke kawasan Bandung International School, hawa- hawanya aja udah beda. Pas di administration desk-nya, langsung disambut sama 3 siswa yang merangkap jadi panitia yang cas cis cus nanya ke kita pake bahasa inggris. Rata- rata pesertanya sih para ibu, bapak guru SMP- SMA, jadi kita doank yang masih muda haha…eh tapi kita juga ketemu sama kakak tingkat yang udah mengajar di salah satu SMP di kabupaten Bandung. Jadilah kita bergabung.

Ternyata ini lebih ke workshop, bukan seminar. Kita duduk di kursi- kursi mengelilingi satu meja yang sudah dikelompokan, jadi berasa duduk di cafĂ©. Dan lo tau kita berada di ruang apa buat workshop itu? Auditorium? Balai Pertemuan? Gedung Serba Guna? SALAH! Kita berada di perpustakaan yang homy dengan segudang buku- buku berbagai bahasa yang diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan akses bagi siapapun yang menginginkannya. Sofa- sofa nyaman, prakarya siswa, boneka- boneka, gambar- gambar, kata- kata yang ditempel dengan berbagai bahasa. Pokonya, itu ruangan bikin kita bergumam, “Begini seharusnya ruangan perspustakaan.” Nyaman, sehingga menggoda siapapun terutama murid untuk datang dan baca berjam- jam disana. Gak seperti ruangan perpustakaan di sekolah gue dulu, berdebu, gelap, banyak sarang laba- labanya. Angkerrr!

Gue banyak belajar vocabulary dan beberapa ungkapan bahasa Prancis, kayak la chaise, la livre, la fenetre, ouvrez le livre. Banyak banget gamesnya, juga break-nya haha. Sebentar- sebentar coffee break, eh gak lama batagor break. Esensinya sih bukan dari belajar bahasa Prancisnya tapi lebih ke teaching strategies-nya buat ngajarin target language yang bener- bener interaktif , gak bikin boring, dan yang jelas bikin mereka berasa main padahal lagi belajar.

Yang bikin gue amaze adalah seminar oops workshop ini cuma di-organisasi oleh 3 orang siswa yang masih kelas x-xi SMA cewek pula dan berjalan dengan lancar jaya. Yah, memang justru yang begini ini yang patut dicontoh, gak banyak ngelibatin orang jadi kerjanya maksimal tiap orangnya. Juga, yang lebih pentingnya adalah gak banyak panitia pengangguran yang seliweran gak ada kerjaan yang rata- rata masih pada blah- bloh kalo ditanya tentang agenda seminarnya itu sendiri. Bahkan masih suka nanya ke temen panitia lainnya, toilet dan mushola dimana? *hela napas panjang.

Gue jadi pengen banget ngajar disitu, ngiri sama Project Director-nya acara kemaren. Namanya Dadan, dia lulusan bahasa inggris UPI yang ngajar bahasa Indonesia di sekolah itu. Gak nyambung sih, tapi tetep bahasa inggrisnya mantep. Terang aja lawong tiap hari bahasa pengantarnya bahasa inggris ke siapapun yang ada disitu, murid, rekan kerja, kecuali mungkin ke mang- mang yang ngejagain disitu. Hehe

Makasih banyak yah Nury for giving me this valuable and prestigious chance. Kalo ada lagi gue mau lagi dateng, tapi kayaknya gak mungkin deh. Hehe. Saking happy-nya gue sampe gak ngerasa kalo badan gue gak enak banget, pegel- pegel, dan pas gue mewek air mata gue panas. Haduh kenapa lagi ya Allah. Tapi Alhamdulillah sih udah mendingan sekarangnya.

P.S: Pas gue lagi menikmati menu breakfast yang disediakan sebelum workshop, gue ngeliat ke madingnya ada pamflet Study Tour ke Perth! Disaat sekolah- sekolah ber-study tour ke Jogja, paling banter ke Bali, ini ke Perth! Walah *garuk- garuk kepala.