Monday 25 February 2013

Rayap Jelata

Buku. satu dari sekian benda yang saya suka. Apalagi buku-buku bahasa, novel-novel, termasuk kamus. Namun, sekarang buku-buku itu tergerogoti sang rayap. Rayap kelaparan. Rayap jelata.

Kamus saya tak bersisa!


 Novel "Cut" kesayangan saya juga


Kamus-kamus itu yang setia menemani saya sedari awal kuliah hingga lulus, sampai sekarang pun masih suka saya buka-buka. Yang "pocket" masih saya bawa kemana-mana. Terus novel kesayangan saya itu, sampe berkali-kali saya baca, bahkan saya ingat beberapa "lines" nya. Saya ketik ulang juga yang menurut saya kata-katanya bagus. Banyak coretan di novel itu. Di situ saya garisin kata-demi kata, frasa, kalimat sampai kalimat majemuknya. Banyak banget saya belajar dari situ. Dia yang menemani saya waktu bermacet-macet dia pas mudik Lebaran sampe lecek dua kali balikan bacanya. Cerita di novel itu emang gak ada habisnya buat dijadikan diskusi dengan teman dekat saya. Becca, Debby, Callie, Amanda bahkan saya masih hafal nama-nama tokohnya. Bahkan seapines gue ambil dari novel itu.

Bukan cuma novel itu, buku kita juga ikut menjadi korban keganasan rayap jelata itu. Buku yang kita tulis, ketika kamu nyulik saya, ketika kita pergi ke kebun binatang, ketika kamu iseng menuliskan "Hai Manis" di secarik kertas yang kamu tunjukkan di sela-sela materi di kelas, gambar rambut keritingmu, tiket bus Transjakarta, sticker Mocca. Semua sudah tak terselamatkan.

Teu kuat euy, mewek aing!

Orang bilang, catatan lusuh lebih baik daripada ingtatan segar. Meski catatan itu lenyap, kenangannya terus terpatri di ingatan.

#exhaleinhale

P.S: Saya merasa melihat tokoh Callie di novel itu pada salah satu model video klip Kings of Convenience-Mrs Cold.

4 comments:

Verly Hyde said...

salah satu kiamat kecil bagi para pembaca adalah kehancuran bahan bacaannya... turut berduka cita, cui...

In case you're wondering or getting a hard time to remember me... it's apis: makhluk botak kuncen Hima Bhs Inggris semasa Pentagon masih berjaya... :p

chooey is surfing now said...

Iya kang, sedih kehilangan buku teh. Anyway, apa kabar kang? Sudah ayah ya sekarang? :D

Verly Hyde said...

Kabarku baik... iya, Zia memanggilku ayah... dan kalo sempat, kunjungi dan komentarilah ide-ide yang kutulis di verly-hyde.blogspot.com (dalam rangka mencari ruang diskusi setelah pentagon runtuh) :p

chooey is surfing now said...

Oke sip, Kang. Salam buat Teh Dilla dan Zia :))

Post a Comment