Saturday 15 January 2011

Senja

Lagi dengerin ‘Slo Mo Smile’-nya Bottlesmoker nih, I extremely amaze at this video, emang bener sih kata danil, ‘catchy’, lagian musiknya emang penuh imaji kalo menurut gue. Hm…Kali ini senja, gue menulis di waktu senja. Seperti senja- senja sebelumnya yang gue habiskan di kostan dengan menonton film kartun favorit apalagi kalo bukan, ‘Spongebob Squarepants’. Sebenernya sih bukan hanya ini senja yang gue inginkan. Gue pengen mengulang senja- senja beberapa tahun lalu, ketika gue menghabiskannya di loteng, menatap langit jingga yang memudar menjadi lembayung, kemudian tergeser oleh abu- abu petang, hingga tertutup semua dengan hitamnya malam.

Bagi gue senja adalah waktu sakral, waktu dimana jeda antara siang dan malam, antara kehiruk-pikukan dan ketenangan, waktu untuk mengehela napas kebebasan sebelum pulang ke rumah atau mungkin bagi yang sibuk melanjutkan kembali ke pekerjaan masing- masing. Waktu dimana alam sedang pamer tentang keindahan. Makanya gue paling pantang mandi sore, ups maksud gue mandi yang terlalu siang..loh kok siang? Maksudnya mandi di waktu- waktu antara pukul 4-6 sorean lah. Alhasil, tiap sore, nyokap gue berkoar “Taaaaa, mandiiiiii!!!” Intinya, gue gak mau melewatkan saat- saat sakral itu, sangat tidak mau melewatkan koloni burung- burung yang berpulang kembali ke sarang, pesawat yang hilir mudik, matahari yang perlahan sembunyi, dedaunan yang serempak melambai diterpa angin, langit yang menjingga. Sangat menawan.Terbukti kan kalo senja itu spesial. Coba deh, dari keempat nama penunjuk waktu, pagi, siang, sore malem, Cuma sore yang punya sinonim, senja.

Kalo sekarang ini, agak sulit untuk menyaksikan fenomena alam menakjubkan seperti itu. Semua tertutup gedung tinggi, sumpek, padet! Akh…Sebenernya gue pengen banget menikmati senja seperti dulu, dengan secangkir kopi di atas loteng atau balkon, juga lantunan ‘The Heart of Life’ John Mayer. Apalagi kumpul bersama teman dan saling bertukar cerita kita tadi pagi. Pasti sempurna.

0 comments:

Post a Comment