Monday 6 September 2010

Kemanakah Kali Ini Imajinasi Itu Berlari?

Ramadhan kali ini terasa berbeda. Berbeda sama sekali dengan tahun lalu. Apa mungkin karena gue mengawalinya di tempat yang sama sekali berbeda? Di tempat yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Biasanya kalo ramadhan tiba, imajinasi gue kacau, terus- menerus mendesak keluar dan berakhir dengan berlari liar. Pagi yang gue rasa juga berbeda ketika baru bangun tidur setelah sahur. Biasa. Apa mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan bulan istimewa kali ini. Apa di tempat itu terlalu banyak orang yang bukan menghalangi melainkan berkontribusi memberi batas pada imajinasi gue yang beringas?

"Padang bunga matahari yang memenjarakan tubuh di dalamnya. Sinar mentari terang yang meredup terpecah diantara dedaunanya, ribuan biji bunga yang menuruti kemana arah surya itu memancar dan ketika derap langkah lelah kembali ke rumah."

Gue inget banget tahun lalu, dimana gue sangat (bisa dibilang) ceria di setiap detik bulan itu, dimana gue selalu update blog gue setiap hari, dimana gue selalu punya cerita yang (bisa aja) gue ceritain dengan kata- kata nyentrik (semau) gue. Dimana gue berburu sinyal WiFi hanya demi satu postingan ketika modem belom ada pada gue. Gue juga sangat rajin mengikuti tarawih dengan ibu kost gue yang lama. Sungguh sangat nikmat perasaan itu setelah tarawih berjamaah. Damai banget, serasa gue mau ngelakuin apapun boleh.
Apa karena tahun ini gue pindah kostan? iya gue belom cerita tentang hl ini. u epindah kostan. Ini sangat mendadak karena ibu kost gue gak bilang kalo kostan mau direnovasi. Itupun gue tau pas gue tanya sebelum mau bayar kostan. Dan tahukah itu terjadi kapan? 1 hari sebelum KKN. Petaka! Alhamdulillah akhirnya dapet walaupun dengan tergesa- gesa!
Tahun ini juga gue kembali diuji. Setelah berhari- hari di daerah orang, gue juga gak langsung bisa menikmati kehangatan berpuasa dengan keluarga di rumah. Ada beberapa pertemuan kuliah yang harus dihadiri, karena kehadiran termasuk prasyarat mendapatkan nilai di setiap mata kuliah. Emang sih jurusan gue seringkali dinilai eksklusif di mata mahasiswa, dosen, atau warga sekitar kampus gue padahal gue rasa biasa aja. Mungkin karena pamor itu pula, jurusan 'kita' ini mempertahankan kepopuleran dengan terus- terusan kuliah walaupun hari sudah menunjukan H-4. Ketika berita- berita di televisi sedang gencar menuturkan kemacetan di beberapa ruas jalan. Ini berarti gue harus kuliah sampai hari selasa dan jumatnya sudah lebaran. Menyedihkan. Ditambah udah dua bulan gue gak pulang, terakhir gue pulang yang sama si Danil itu ke Moonzhercup SMA di Tangerang Selatan. Bener- bener udah lama banget itu. Juga, ke perantauan KKN, pangalengan. Sungguh, sangat- sangat jauh dari keluarga bukan hanya dalam arti secara harfiah. Benar- benar jauh. Teacher's Meeting di Dakota pun harus gue hadiri walaupun ada bingkisan parcel dan gaji gue selama 8 hari sebagai imbalannya. Dengan kata lain, gue cuma punya waktu 2 hari berpuasa dengan keluarga di rumah. sumpah gue pengen nangis. Sungguh sangat mahal harga yang harus gue bayar cuma pengen berpuasa berbagi kehangatan di bulan ramadhan ini. Ajakan Ninik untuk buka bareng Danil pun gue tolak dengan halus dengan alasan tadi itu. Cuma pengen bareng keluarga. Padahal gue pengen banget buka bareng mereka, karena kita belum pernah berkumpul secara bertiga. Kali ini gue benar- benar pengen nangis.
Besok gue akan menebus rasa rindu gue akan mereka. Tunggu aku. Apakah imajinasi gue akan menggeliat dan kembali berlari liar?
Kita lihat saja.

0 comments:

Post a Comment