Tuesday 21 June 2011

Capturing the Moments with Canny

Sekitar tiga minggu kebelakang, gue genk PLP SMAN 1 Bandung mengadakan perpisahan PLP. Gak kerasa padahal kayaknya baru kemaren gue menapakkan kaki gue di SMA itu dengan pandangan blah bloh gak tau mau ngapain. Gak kerasa juga, ternyata gue sudah melewati ujian PLP yang sangat fenomenal dan penuh canda itu. Huh, gak nyangka semuanya terlaksana  dengan lancar jaya. Alhamdulillah ya Allah. Gue bakal kangen nih sama rute jalan yang selama 3 bulan belakangan ini udah gue telusuri dan hafal di luar kepala—Panorama-kebun binatang- ITB- SMANSA. Terus- terusan begitu selama PLP. Pasti gue bakal kangen bersalah tingkah karena berpakaian sangat rapi di kerumunan anak- anak ITB yang outfit-nya casual dan terkesan cool berantakan. Bakal kangen juga sama anak- anak IPS 2 yang cewek- ceweknya lebih senang menyapa “Hai, cewek!” dari pada “Pagi Bu!” dan cowok- cowoknya yang cuek dan tengil. Kangen berat!

Oya, tentang acara perpisahan kemaren gue jadi seksi dokumentasi, seperti biasa. Dan seperti biasa pula gue yang mengajukan diri. Gue males jadi seksi acara harus koordinasi kesana kemari, pengintai rundown, kerjaannya mastiin kalo acara sesuai dengan rundown yang telah disusun dan disepakati. Huh, ogah. Gue juga gak minat kalo jadi seksi konsumsi, terlepas dari hobi masak gue, seksi ini juga lumayan ribet. Selain ini makan adalah kebutuhan bilogis yang sangat krusial, kita juga harus berpikir keras nyari catering yang dapet makanan enak dengan harga semurah- murahnya, mengingat budget kita sangat terbatas, kocek terkuras habis bos selama PLP. Nah lo, ribet kan? Sebenernya ada satu sih yang gue yang mending selain seksi dokumentasi dan kalaupun gue disuruh juga oke- oke aja, yaitu seksi logistik/ peralatan. Yah, karena gue keburu sadar diri kalo gue adalah cewek jadi manfaatkanlah tenaga cowok- cowok itu dulu. Gak mungkin juga kan gue udah cantik- cantik, pake batik, digigit ikan betik, gotong- gotong kursi, pasang kabel ini itu, stabilisasi speaker. Hadeeuuh. Jadi yang paling kece dan asoy adalah seksi dokumentasi.

Selain karena emang gue lebih suka foto daripada difoto, gue juga seneng kalo ngeliat orang- orang senyum atau ketawa setelah difoto. Apalagi, kalo hasilnya bagus, haduh kebanggaan tersendiri deh walaupun jepretan gue amatir mampus. Kameranya gue pinjem dari ninik, karena gak tau lagi gue harus pinjem dari mana hehe. Malem sebelum hari H, gue belajar dulu dari sang fotografer tentang teknik- teknik memotret. Selama ini gue cuma sekadar jepret aja, mengabaikan teknik- teknik yang sebenernya emang perlu. Besokannya beraksilah gue, hehe this is the job that I passionately intend to. Ternyata eh ternyata temen gue si Rully bawa SLR juga, wah doi gak ngomong. Tapi gak apa- apa lah kita duet jangan mau kalah sama The Sister, padahal doi adalah Penanggung Jawab seksi konsumsi. Hadeeeh. Jadi inget pas KKN (Kuliah Kerja Nyata) waktu di Pangalengan, gue juga kerja bareng dia, seksi dokumentasi juga, tapi kita beda desa. 

Gue sangat menikmati pekerjaan itu. Sangat menyenangkan. Rasanya gak mau balikin itu kamera ke ninik. Hehe. Masih ingin jepret sana jepret sini, mengeksplor apa yah yang belum. Keinginan gue untuk memiliki SLR semakin kuat. Hayyooh sepeda atau kamera? Semuanya. All have been captured, our moments, our togetherness, and have been saved in our memories. Nice to take part keeping those in your minds. Cheers. 
This is me and Canny (The name of this camera)


 Love that job :)

P.S: Thanks a bunch to Ninik for giving me chance capturing the moments. Also for Canny :D

0 comments:

Post a Comment