Sunday 5 June 2011

Januari di Kota DIli

Takjub sekalugus miris mendengarkan lagu ini. Hanya bisa menundukkan kepala dan menerawang betapa dulu kita memiliki surga yang begitu indahnya. Di Timor Sana. Kenyataanya sekarang itu bukan milik kita lagi.

biarlah layar terkembang
ku ingin menyeberang
melintas pulau dan lautan
menjemput cintaku
belahan jiwa yang tertinggal
di timor loro sae

januari di kota dili
kian hangat dalam ingatan
nantikanlah aku kembali
tuk menjemput cintamu

Dengarkan lantunan flute atau mungkin suara alat musik tiup tradisonalnya yang bersulam di setiap iramanya. Begitu indah.
Haruskah kita menyalahkan referendum kala itu?

None to blame.

0 comments:

Post a Comment