Friday 11 February 2011

I Love You ( 2006)

Sekarang “What Can I Do-nya The Corrs lagi mengalun merdu. Kalo dengar lagu ini, saya berasa tertarik kembali ke lorong waktu masa SMA dulu, tepatnya akhir tahun 2006, selesai UAS dan menghabiskan tahun baru di salah satu rumah teman kami, Tika. Rasanya lagu ini memorable sekali. Lekat dalam ingatan saya, kita menghabiskan malam dengan barbeque-an (baca: bakar- bakaran), truth or dare, dan tawa. Juga diakhiri dengan resolusi- resolusi konyol selain lulus UAN yang terlihat normal. Haha…gelak tawa. Saya sangat rindu moment- moment itu. Walaupun kita kumpul kembali seperti dulu, dengan menu yang sama, dan tentunya truth or dare, moment-nya tidak akan sama. Moment itu yang sangat penting. Yah tahun 2006, tahun yang selalu menjadi favorit saya. Setiap detiknya berwarna dari mulai 1 January hingga 31 Desember. Bahkan, dalam akun formspring.me, tahun 2006 adalah jawaban dari pertanyaan “If you had one year to live, what year is it?”. Awalnya, saya menyangka akan datang kesialan di tahun itu karena saya dulu sangat tidak suka angka 6. Angka tanggung. Nilai aman tapi menyakitkan. Ternyata, jauh berbeda dengan apa yang ada di pikiran saya. Tiap detiknya berwarna. Menikmati senja di atas genting rumah sambil memetik jeruk limao yang waktu itu sangat lebat, click five, menari, lomba, terlambat datang ke sekolah, karya ilmiah, dan cinta (monyet). Setiap kali saya ingat ini, selalu secara sadar ataupun tidak senyum tersungging di bibir ini. Ngomong- ngomong, tempo hari saya menerima sms yang bertuliskan “I Love You”. Rasanya kalimat itu sudah asing bagi saya, lama tidak mendengar sesorang mengatakan itu kepada saya. Tentu, saya sangat senang walaupun saya tidak membalas kembali sms itu dan tidak terlalu ditanggapi. Bukan, ini bukan dari orang itu. Hey, pria yang nan jauh disana, terima kasih telah mengirimkan sms itu walaupun saya enggak ‘I Love You Too”. Hehe…

0 comments:

Post a Comment