Friday 11 February 2011

Malam Ketika Itu

Sore tadi sepulang dari test TOEFL (Test of English as a Foreign Language) di ITB, gue berehenti di tukang rujak yang mangkal di samping masjid deket kostan. Sengaja gue pesen pedesnya yang banyak, biar otak ini sekalian terbakar seiring pasca diperes di test tadi. Gak ding, soal yang di ITB jauh lebih mudah dari yang di UPI. Sudah- sudah lupakan tes mematikan itu. Pas lagi beli rujak, pandangan mata gue tertuju kepada anak- anak kecil seumuran 7 atau 8 tahun sedang menghafal hadits bersama yang dipimpin oleh seorang anak kecil gempal berkerudung, sangat lucu. Ini pemandangan yang menyejukkan, batin dan mata. Bukannya gue sok alim, tapi ini yang gue rasakan. Udah lama gue gak melihat pemandangan ini, apalagi di daerah perkotaan yang disana- sini pusat perbelanjaan yang selalu penuh sesak. Gue berasa tertarik ke masa- masa dulu. Teringat ketika, waktu sehabis maghrib adalah waktu favorit untuk keluar rumah dan bermain walaupun seringkali dilarang. Karena waktu itu, waktu dimana diramaikan oleh anak- anak yang akan mengaji di surau. Ramai dan berisik di jalanan. Tapi gue suka. Emang sih mengaji bukan tujuan utama gue, hehe gue lebih tertarik untuk bermain petak umpet sebelum guru ngaji datang dari masjid. Setelah mengaji, gue suka sedih karena gue gak bisa main lagi dan harus pulang. Kalo ngeliat sekarang, sangat jauh berbeda. Malam tak lagi ramai, kalopun ramai bukan karena aktivitas mengaji yang sekarang dianggap kuno. Malam diramaikan dengan hilir mudik ke tempat hiburan. Sistem sudah berbeda, anak- anak sekarang lebih tertarik dengan permainan indoor yang tidak terlalu membutuhkan teman untuk memainkannya. Kemana malam yang penuh warna itu? Gue kangen sama masa- masa itu dimana malam menaungi arena bermain kita.

NB: Ngomong- ngomong ITB, baru 2 kali gue kesana. Itu pun yang hanya untuk kepentingan tes toefl aja. yang pertama daftar toefl dan yang kedua untuk tes toefl. BLAH. Setelah gue perhatikan, gue gak terlalu menemukan banyak sepeda motor terparkir, malah dimana- mana ada sepeda. Orang- orang bersepeda kesana kemari. Gue iri.

0 comments:

Post a Comment