Tuesday 26 April 2011

Crazy But I Believe

Seharusnya saya sudah tidur jam segini, karena beberapa detik yang lalu jarum jam telah bergeser ke hari berikutnya. Entah sudah berapa kali saya memutar lagu ini. Saya hanya merasa damai saja ketika saya mendengar bait demi bait apalagi irama pada intro-nya. Lagu zaman dahulu (jadul) yang saya pun baru tahu siapa penyanyinya setelah mengunduhnya. Padahal lumayan sering dan sangat familiar sekali lagu ini, terlebih jika malam hari, beberapa stasiun radio memutar lagu ini sebagai andalannya karena memang cocok di suasana yang mengajak terbang melayang ini.

Sebenarnya saya ingin lagu ini menina-bobokan saya, tapi apa boleh buat saya tidak mungkin memeluk laptop ketika tidur. Pemutar musik saya rusak. Entah komponen apanya yang tidak berfungsi.

“I think I dream you into life”

Salah satu baitnya mengalun seperti itu. Mulut saya juga membentuk kata- kata mengikuti lirik lagu tersebut, hanya sedikit suara bisikan yang keluar karena kuatir penghuni rumah ini akan terbangun. Saya juga diam- diam menyanyikan lagi ini untuk sesorang di luar sana. Yang sedang terjebak. Selamat tidur untukmu, “Will you dream me into life?” satu jawaban pasti: ‘Impossible’.

Cinta itu gila. If it’s not crazy, it’s not love. Begitu kata Mario Teguh.
Dan cinta itu datangnya dadakan.

“Cinta datang tiba- tiba, cinta adalah anugerah yang kuasa.”
Juga tidak bisa dicegah dan tidak bisa diburu- buru, seperti lirik pada bait ini.

"You can’t hurry love”
"You just have to wait”
“She said loves don’t come easy”
“It’s a game of give and take”

Sudah tidur saja, siapa tahu dia ada di mimpiku. Kalau begitu, saya enggan terbangun.

0 comments:

Post a Comment