Monday 25 April 2011

It's Just a Rain

Hujan deras sekali tetapi hanya sebentar. Dan ini berefek pada dukungan akan kemalasan bimbingan skripsi saya yang baru permulaan belaka. Hujan. Mendengar satu kata itu, teringat akan komentar orang- orang terhadapnya. Ya, banyak yang suka hujan. Buat saya, hujan mengingatkan akan rumah. Tiap tetesan pertamanya, terus memanggil suasana rumah yang sangat hangat. Saya rindu sekali rumah, meskipun tidak lebih dari 48 jam yang lalu saya masih berada di dalamnya.

Mood saya ini benar- benar labil, padahal dahulu belum pernah seperti ini. Saya menemukan sesuatu yang sangat menyenangkan hati saya. Sesuatu yang mendobrak kebosanan saya, tapi kenapa semuanya berubah terlalu cepat. Kesukaan saya terhadap sesuatu itu menjadi, bisa dibilang, tidak bertumpuk seperti hari- hari sebelumnya. Apa saya berlebihan? Entahlah.

Sebentar lagi bulai Mei. Tidak terasa. Teringat target- target yang harus dicapai tiap bulannya. Dan bulan Mei tampaknya akan menjadi bulan yang sangat sibuk. Semuanya membuat kepala ini pusing. Apalagi pertanyaan menuntut dari saudara- saudara di rumah, “Kapan wisuda?”. Haduh. Dan pernyataan Ibu yang menurut saya sedikit menyindir, “Si (nama) sudah menikah.” Saya hanya berhenti sejenak dari apa yang sedang saya lakukan, kemudian melanjutkan kembali.

Tuhan, saya kangen mereka.

0 comments:

Post a Comment